A New Chapter

Lama berselang, salah satu mentor gue pernah bilang bahwa gue ini “multi-talented”. Pada zaman itu istilah itu masih agak asing di telinga, setidaknya telinga gue… But I believed what he said dan mungkin itulah yang justru mendorong gue untuk mencari dan terus mencari apa lagi sih yang bisa gue lakukan.

Sebelum istilah itu muncul dalam kehidupan gue, yang gue tau bakat gue adalah menggambar. Makanya sejak SMP gue udah stick sama satu cita2, jadi desainer grafis. Waktu gue SMP aja profesi itu belom semenjamur sekarang. Waktu pelajaran Bimbingan Karier pas SMP aja gue tulis cita2 jadi desainer grafis gurunya bengong. Makhluk apaan tuh? Hehehe… Yah akhirnya itu jadi tujuan gue sekolah–gue harus nyelesaiin SMP, SMA gimana pun caranya, lalu masuk perguruan tinggi yang ada jurusan desainnya. Yah karena bonyok gue dari ITB, jadi pada saat itu tujuan gue ke mana lagi kalo bukan ke situ?

Setelah istilah itu muncul, akhirnya gue sadar bahwa manusia gak cuma terbatas punya satu bakat (yah ini tergantung dikasih berapa sama yang di atas yaaa, jangan tanya gue berapa). Yang selama ini gue pikir I just happened to excel or like as a hobby, ternyata ya akarnya dari bakat juga. So far yang gue temukan selain menggambar, adalah bahasa dan seni suara.

Kalo seni suara kayaknya gue udah sering bahas di sini ya, entah bentuknya cerita2 ttg C-Choir, atau audisi apalah… Yah, yang satu ini memang termasuk lebih mudah dikembangkan karena wadahnya bertaburan, tergantung aja arah loe mau ke mana. Sejauh ini sih gue belom punya keinginan untuk jadi terkenal gara2 nyanyi, seperti ikutan Indonesian Idol dan semacamnya. Baru sampe taraf aktualisasi diri… Makanya kalo audisi pun gue ikut yang emang “sejiwa” sama gue (impian gue bisa main di Broadway, hahahaha!) Beruntung gue bisa bergabung dengan C-Choir yang di dalamnya gue nggak cuma mengembangkan teknik nyanyi, belajar PD dengan ngamen di mana2, mengasah leadership (entah kenapa dipercaya jadi music director setahun lalu), dan satu lagi: charity! Buat gue ini udah cukup “memuaskan” diri.

Nah, yang bikin penasaran akhir2 ini adalah bakat di bidang bahasa. Mentor yang bilang gue multi-talented itulah yang pertama kali mencoba menggali bakat gue di situ (walaupun looking back mungkin karena beliau penulis makanya mungkin dia kepingin gue jadi penulis juga… hahahaha). Dia yang pertama kali ngasih gue sidejob berupa proyek nerjemahin. Bukan proyek nanggung, tapi nerjemahin annual report buat suatu perusahaan Tbk. Saat itu gue masih bau kencur, belom ada setaun lulus jadi desainer grafis. Lho kok dikasih makan tulisan? Tapi seperti gue bilang tadi, karena dia bilang begitu, maka gue percaya… Hasilnya OK, buktinya sidejob2 serupa terus mengalir… And one thing leads to another: dari terjemahan sampe nulis sitcom. Sayangnya pelajaran harus berhenti ketika gue harus milih: terus sibuk atau punya anak.

Sekarang setelah ada Freya, trus gue udah mulai jenuh sama yang namanya ngedesain (7-8 taun non-stop plus ngurus usahanya), plus selama ngedesain pun kemampuan bahasa ini juga sering dipake semena2 (hehehehe, maksudnya gretong gitu lho! Kecuali nerjemahin buku fiksi dari GPU yaaa, itu uang saku gue…), akhirnya takdir mempertemukan kita kembali. Sepupuku si Elmo pada suatu hari kirim SMS yang bilang bahwa kantor dia lagi butuh copywriter yang bisa bahasa Inggris and she instantly thought about me. Setelah kirim2 resume (yang sampe 2 kali karena yang pertama keselip), disalip sama interview di Kidzania (yang entah kenapa pas udah dateng ke interview ke-2 trus direschedule gara2 bosnya harus pergi mendadak dan sampe sekarang gak ada kabar), telpon2an & email2an sama si bos (tanpa tatap muka sekalipun!), akhirnya mulai tanggal 14 Mei besok gue officially jadi copywriter di perusahaan mereka. Wow! This is so amazing! I mean, the whole thing feels like a dream. Bukan hanya masalah gue keterima, sebagai copywriter pula, tapi juga gue cuma perlu ngantor full sekali seminggu, sisanya di rumah dan on call, and they agreed! Jadi gue pikir memang ini jalan gue saat ini… A new chapter in my life. We’ll see how it goes, ‘kay?

19 thoughts on “A New Chapter

  1. Wah Lala, gw setuju tuh bahwa dirimu multi talented. Beruntung sekali bisa melakukan banyak hal yang berbeda yaa.. Gw doain cepet2 bisa nabung untuk meyusul Puni dan mengunjungi kami di sini 🙂

Leave a reply to yani patrik kurniawan Cancel reply